Pemakaian Register Metafisika di Media Massa: Pencerdasan atau Pembodohan?

ABSTRACT
There are many cases on metaphysics “smells”
emerge in our social environment. It could be found out
from the very splendid information on something
“mystical”, metaphysics, which means something
behind the physical. It was based on the folks believes
(Javanese, for instance) about the living spirit like
memedi, lelembut, tuyul, dhemit, and dhanyang
(Javanese kinds of ghost). Besides, a few of Javanese
also believe in oracle that one’s destiny is influenced by
weton (days of Javanese calendar) or birthday. It is,
however, beneficial for those who irresponsible and
believed to take advantages from. The way they attempt
is by persuading a good solution upon folks, either
using mass media, or electronic ones. Here, for
instance, on television folks see “type REG PRIMBON
send to 9877”. The offer is actually an awful
desperately SMS, without end. Meanwhile, a lot of mass
media such as Liberty, Misteri, Kismis, Wahana Mistis,
Seru, Warta Misterius, Posmo, Kisah Nyata, and
Meteor are also acknowledged to grow metaphysic
temptation. From them, it is taken several registers like
guna-guna, pati geni, jaran goyang, semar mesem,
merah delima, sabuk pengasihan, wahyu pembayun,
uang asmak, cinta ditolak dukun bertindak, etc. In this
paper, the author questions the role of the metaphysic
registers use on mass media: educate or foolish
readers? A theory applied in the research is a register
concept in sociolinguistic (Suhardi, 1995:30). The
approach implied in this research is etnosociolinguistic
approach, that is a combination of sociolinguistic and
etnolinguistic, referring to the study of ethnography of
speaking or what is at present called as ethnography of
communication. Dell Hymes (2002) by scientific method
called logico hipotetico verifikatif that is combining
theoretical and empirical truth. From data analysis, it is
represented that the use of metaphysic register on mass
media tends to eradicate knowledge (not generate
intellectual activity), even eventually deceive readers. It
is, from this point, advised that readers should be
cautious in reading information about metaphysics on
mass media.
Key Words: metaphysics register, mass media,
eradication.
1. Pendahuluan
Banyak permasalahan yang “berbau” metafisika menggejala di
lingkungan sekitar kita. Hal ini dapat diketahui dari maraknya
informasi perihal sesuatu yang metafisis, yang gaib, sesuatu yang
berada di balik yang fisik. Kepercayaan sebagian masyarakat Jawa,
misalnya.
Dalam bukunya, The Religion of Java, Clifford Geerts dapat
menggolongkan makhluk gaib kepercayaan masyarakat Jawa itu
menjadi lima golongan besar, yaitu memedi, lelembut, tuyul, dhemit,
dan dhanyang. Memedi adalah makhluk gaib yang menakutkan bagi
manusia. Beberapa jenis memedi dapat muncul dalam bentuk dan nama
yang berbeda; misalnya jrangkong, wedhon, banaspati, setan gundul,
gendruwo, dan sundel bolong.

Lelembut adalah makhluk gaib yang dapat menyusup ke dalam
tubuh manusia, baik melalui kaki maupun kepala. Orang Jawa
menyebut orang yang tersusupi lelembut itu sebagai orang yang
kesurupan. Tuyul adalah makhluk gaib yang diyakini berwujud seperti
anak kecil, telanjang, dan rambutnya berkuncung. Tuyul dapat dimiliki
dengan cara menjual roh –sebagai tumbal—kepada setan penguasanya.

Bagi yang percaya, tuyul dapat digunakan untuk mendatangkan
kekayaan. Oleh karena itu, di kampung-kampung tertentu kadangkadang
ada tuduhan bagi orang yang luar biasa kaya bahwa mereka itu
memelihara tuyul. Dhemit adalah roh sakti yang menunggu tempat
angker. Beberapa orang tertentu sering mengunjungi tempat ini untuk
meminta kekayaan, jodoh, atau keselamatan. Adapun dhanyang,
diyakini sebagai makhluk gaib yang mirip dengan dhemit, yaitu
menunggui tempat angker, tetepi lebih dihormati karena merupakan roh
orang yang semasa hidupnya termasuk orang penting dan dianggap
sebagai nenek moyang serta sebagai pelindung lingkungan masyarakat
sekitarnya.

Sebenarnya, adanya kepercayaan terhadap makhluk halus ini
tidak hanya terdapat di Indonesia, tetapi juga ada di negara asing.
Misalnya di Inggris. Hal ini dapat diketahui dengan adanya buku
Misteri-misteri Terbesar di Dunia yang ditulis oleh Nigel Blundel
(2001), terjemahan Soewono Hadsoemato dari judul asli The World’s
Greatest Mysteries terbitan PT Pradnya Paramita Jakarta. Namun hal
ini di luar jangkauan penelitian in.

Selain itu, sebagian orang Jawa juga memiliki kepercayaan bahwa
weton atau hari kelahiran adalah kunci baik buruknya nasib. Weton
dipandang dapat menentukan arah hidup manusia secara keseluruhan.
Oleh karena itu, jika seseorang bernasib sial, misalnya bisnisnya yang
selalu gagal, pacar kabur, rumah tangga tidak dapat bahagia, sakitsakitan,
uang dan barang menghilang, karier merosot, kewibawaan
menurun, jabatan tak pernah cocok, dan sering tertimpa bencana
lainnya diyakini sebagai akibat dari pengaruh weton yang belum
menguntungkan. Mereka pun kemudian berduyun-duyun mencari
paranormal, “orang pintar”, atau yang berkaitan dengan dunia
supranatural.

Fenomena itulah yang tampaknya dimanfaatkan oleh banyak
pihak yang merasa berkepentingan untuk menawarkan diri sebagai
yang kiranya dapat membantu memberikan solusi atau jalan keluar
akan segala hal yang dikhawatirkan.

Di lingkungan kehidupan masyarakat Indonesia, sangat banyak
kepercayaan terhadap hal-hal yang misterius dan sulit dibuktikan itu.
Adanya kepercayaan terhadap sesuatu yang mistis atau metafisis itu
tercermin pula di dalam media massa cetak yang berbahasa Indonesia;
dan inilah yang menjadi sumber data penelitian in, yaitu (1) majalah,
yang meliputi Misteri, Kismis, Liberty, Seru, Wahana Mistis dan Warta
Misterius; (2) tabloid, yang meliputi Posmo, dan Kisah Nyata; dan (3)
harian, yang meliputi Meteor dan Merapi. Media massa yang diteliti
hanyalah terbitan mulai tahun 2000 sampai dengan tahun 2008.

Masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah: (1) Apa bentuk
lingual register metafisika dalam media massa? (2) Apakah secara
teoretis register metafisika dalam media massa itu rasional (logis dan
analitis) dan apakah secara empiris terbukti kebenarannya? Jika
jawabannya “ya” berarti register metafisika tersebut dipandang dapat
mencerdaskan pembaca. Sebaliknya, jika “tidak”, berarti register
metafisika tersebut diasumsikan dapat membodohkan pembaca, bahkan
juga membodohi pembaca.

2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang dipakai di dalam penelitian ini ialah
pendekatan etnososiolinguistik, yaitu gabungan antara sosiolinguistik
dan etnolinguistik. Etnososiolinguistik mencakupi prinsip-prinsip
setidaknya setiap aspek struktur dan penggunaan bahasa yang berkaitan
dengan fungsi sosial dan kultural. Secara spesifik, pendekatan
etnososiolinguistik dalam penelitian ini mengacu pada kajian tentang
etnografi pertuturan (ethnography of speaking) atau yang sekarang
lebih dikenal dengan etnografi komunikasi (ethnography of
comunication) yang dikemukakan oleh seorang pakar sosiolinguistik
asal Amerika, Dell Hymes (dalam Sumarsono dan Partana 2002: 311-
312) dengan metode ilmiah, yaitu logico hipotetico verifikatif, yaitu
memadukan antara kebenaran teoretis dan kebenaran empiris
(Djojosuroto 2000:1). Dalam kajian etnografi komunikasi, tekanan
lebih diarahkan kepada fungsi bahasa daripada strukturnya, dan fungsifungsi
itu dikuatkan dalam konteks.

3. Landasan Teoretis
a. Register
Teori register yang dipakai sebagai pisau analisis dalam
penelitian ini ialah konsep register di dalam sosiolinguistik. Dalam hal
ini, register merupakan satu dari lima belas subdivisi penting dalam
bidang sosiolinguistik yang dibahas pada kongres kesebelas, tahun
1972 (Suhardi, 1995:30). Richards (1985) berpendapat bahwa register
adalah variasi tutur yang digunakan oleh sekelompok orang tertentu,
yang biasanya memiliki profesi yang sama (misalnya dokter, kolektor,
dan sebagainya.

Menurut Wardhough (1988:48), register adalah kosakata khusus
yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kelompok sosial tertentu.
Dengan redaksi yang berbeda, Holmes (1992:276) mengemukakan
bahwa register merupakan variasi bahasa yang mencerminkan
perubahan berdasarkan faktor-faktor situasi (seperti O2, tempat, waktu,
topik, atau permasalahan). Sedikit berbeda dengan ketiga pakar
sosiolinguistik itu, Chaer dan Agustina (1995:89-97) mendefinisikan
register sebagai variasi bahasa yang muncul berkenaan dengan masalah
untuk kegiatan apa bahasa itu digunakan.

b. Metafisika
Istilah metafisika yang berasal dari bahasa Yunani: µετά (meta)
“setelah atau di balik”, φύσικα (phúsika) “hal-hal di alam” adalah
cabang filsafat yang mempelajari penjelasan asal atau hakekat objek
(fisik) di dunia. Metafisika adalah studi keberadaan atau realitas.
Metafisika mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: apakah
sumber dari suatu realitas, apakah Tuhan ada, dan sebagainya
(Wikipedia 2008).

Metafisika dapat berarti sebagai usaha untuk menyelidiki alam yang
berada di luar pengalaman atau menyelidiki suatu hakikat yang berada
di balik realitas. Tetapi, secara umum dapat dikatakan bahwa
metafisika ialah suatu pembahasan filsafati yang komprehensif
mengenai seluruh realitas atau tentang segala sesuatu yang ada (Rapar
200:44), tidak terkecuali tentang keberadaan alam jin (Sulaiman 2005:
2–12).

Cabang utama metafisika adalah ontologi, studi mengenai
kategorisasi benda-benda di alam dan hubungan antara satu dan
lainnya. Ahli metafisika juga berupaya memperjelas pemikiranpemikiran
manusia mengenai dunia, termasuk keberadaan, kebendaan,
sifat, ruang, waktu, hubungan sebab akibat, dan kemungkinan. Namun,
penggunaan istilah “metafisika” telah berkembang untuk merujuk pada
“hal-hal yang di luar dunia fisik”. Misalnya tentang ilmu gaib,
pengobatan alternatif, dan hal-hal sejenisnya (Wikipedia 2008).

c. Kecerdasan
Kecerdasan membuat orang segera mengetahui kebenaran
perihal objek yang sedang dihadapi, yang oleh karenanya ia dapat cepat
memutuskan untuk mengambil langkah yang tepat. Ada tiga, jenis
kecerdasan, yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan
kecerdasan spiritual. Kecerdasan intelektual dapat dilihat dari
kemampuan seseorang memandang masalah secara ilmiah,
menerangkan masalah secara logis dan menyusun rumusan problem
solving berdasarkan teori. Hanya saja orang yang hanya cerdas secara
intelektual terkadang tersesat kepada logika yang tidak relevan dengan
problem solving itu sendiri. Ia puas dengan analisisnya yang masuk
akal dan bangga dengan kesetiaannya kepada kaidah keilmuan.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang ber-IQ sangat tinggi jarang
sukses memimpin sebuah institusi, sebaliknya kebanyakan mereka
justru bekerja pada institusi yang dipimpin oleh orang yang ber-IQ
sedang-sedang saja (Agus 2008).

Kecerdasan emosional (EQ) ditandai dengan kemampuan
pengendalian diri seseorang dalam menghadapi keadaan yang sulit.
Dengan pengendalian diri yang kuat, ia bisa dengan tenang melihat
permasalahan dan dengan tenang memperhitungkan dampak dari suatu
keputusan atau suatu tindakan. Perhatian orang yang cerdas secara
emosi bukan pada kaidah ilmu atau kaidah logika tetapi pada
bagaimana problem solving dapat dijalankan. Oleh karena, itu ia tidak
hanya berpikir logis tetapi juga berpikir arif dan bijak. Ia tidak hanya
mengenali siapa dirinya, tetapi ia juga bekerja keras mengenali orang
lain yang berhubungan dengan masalah yang dihadapinya (Agus 2008).

Kecerdasan spiritual (SQ) ditandai dengan kemampuan
seseorang dalam memandang masalah secara batiniah sebagai lawan
dari pandangan mata kepala. Jika pandangan mata kepala terhalang
sekat ruang dan waktu. Orang yang memiliki kecerdasan spiritual
bukan saja bisa melihat hal-hal di balik ruang tetapi juga bisa
berkomunikasi dengan siapa saja pada masa lalu dan yang akan
bermain pada masa yang akan datang. Jika ciri utama orang yang
memiliki kecerdasan emosional itu mampu berinteraksi secara
harmonis dengan keadaan atau problem hari ini, maka ciri orang yang
memiliki kecerdasan spiritual adalah memiliki visi jauh ke depan,
melampaui zamannya. Jika ramalan masa depan dari dukun biasanya
tanpa analisis kecuali analisis mistis maka ramalan masa depan (visi)
orang yang memiliki kecerdasan spiritual bisa dipaparkan secara
terbuka dan ilmiah (Agus 2008).

Kecerdasan intelektual penting karena dengan itu orang secara
kognitif dapat menganalisis persoalan yang dihadapi secara logis,
sistematis, dan sekaligus mampu menemukan konsepsi pemecahan
masalah secara kreatif. Namun bagaimana mengimplementasikan
pemikiran kognitifnya itu di lapangan sosial, orang membutuhkan
kecerdasan emosional. Emotional intelligence adalah suatu kemampuan
untuk memahami dan mengelola emosi diri dan emosi orang lain,
ketika seseorang berhubungan dengan diri sendiri (intrapersonal
relationship) maupun orang lain (interpersonal relationship)
(Turmudhi 2003).

Seseorang dikatakan cerdas secara emosional jika mampu
menanggapi setiap persoalan atau masalah kehidupan dengan tenang
dan emosi terkontrol (Risji 2008). Orang yang cerdas secara emosional,
dalam kehidupan kerjanya akan menjadi orang tidak suka menjatuhkan
orang lewat kritisismenya, bersikap rendah hati, tidak mudah
tersinggung, dapat mengendalikan amarah, pantang menyerah ketika
menghadapi kesulitan kerja, serta bisa bekerja-sama dengan orang lain
(Turmudhi 2003).

Betapa pun pentingnya kecerdasan intelektual maupun
emosional bagi kesuksesan seseorang, kita tidak boleh berhenti di situ.
Apalah artinya orang yang pintar secara intelektual maupun emosional
jika bodoh secara spiritual. Orang ini mungkin akan menjadi orang
yang berpengetahuan luas, kritis, kreatif, selalu bergairah, ramah,
pandai menyenangkan dan meyakinkan orang, terampil bergaul, dan
seterusnya, namun tega hatinya berbuat curang: menipu, berbohong,
berkhianat, memfitnah, menjarah hak orang lain, bertindak korup, dan
seterusnya. Selanjutnya, karena dia pintar secara intelektual, maka
kejahatannya itu dapat dilakukan dengan cara yang canggih sehingga
sulit terlacak atau terbongkar karena pintarnya menghapus jejak,
membungkus dan membentengi perbuatannya. Demikian pula karena
dia cerdas secara emosional maka dia terampil dalam mengelola emosidirinya
(self-regulation) sehingga kendati berbuat culas, dia mampu
tampil tenang, penuh senyum meyakinkan, bahkan sukses pula
merekayasa kesan diri sebagai orang baik, benar, penolong dan
sebagainya. Pendeknya, orang ini bak musang berbulu domba: pandai
bersandiwara dan akan menghalalkan segala cara demi kepentingannya.
Sungguh, ia akan menjadi orang yang sangat berbahaya bagi kehidupan
bersama. Moralitas-spiritualitas rendah bangsa kita inilah yang
ditengarai menjadi sumber dari krisis multi-dimensional yang kini
masih membelit bangsa dan negara kita. Makin sukses orang-orang ini
menduduki jabatan-jabatan dan peran strategisnya, makin ganas
korupsi dan kecurangannya.

Kecerdasan spiritual merupakan kemampuan orang untuk
membedakan kebajikan dan keburukan, dan kesanggupan untuk
memilih atau berpihak pada kebajikan, serta dapat merasakan
nikmatnya berbuat bajik. Orang dengan kecerdasan spiritual tinggi akan
merasakan kenikmatan spiritual tiada tara tatkala ia sanggup berbuat
jujur, lurus, adil, meskipun akibatnya secara material atau secara
“duniawi” mungkin ia harus menanggung kerugian. Dengan senantiasa
menghidupkan hati nurani, menghadirkan Tuhan dalam kesadaran jiwa
dan menjadikan Tuhan sebagai pusat orientasi semua tindakan, orang
akan terbebas dari kepalsuan-kepalsuan hidup.

Kecerdasan intelektual dan emosional membawa orang pada
kesuksesan. Kecerdasan spiritual membawa orang pada kebajikan.
Yang diinginkan seseorang adalah menjadi orang sukses yang baik.
Tetapi ada ungkapan “It’s nice to be important, but it’s more important
to be nice”: Merupakan sesuatu yang baik jika seseorang bisa menjadi
orang penting atau sukses, tetapi lebih penting menjadi orang baik
(Turmudhi 2003).

4. Pembahasan
a. Bentuk Lingual Register Metafisika
Dari hasil pembacaan terhadap media massa yang ada dalam
media massa register metafisika itu dapat berbentuk kata, frase,
kalimat, atau wacana.
1) Register Metafisika yang Berbentuk Kata
Contoh register metafisika yang berbentuk kata adalah
kesurupan, guna-guna, dan penampakan. Kenyataan ini terlihat dalam
media massa cetak, sebagaimana dicontohkan berikut ini.
(1) Beberapa bulan yang lalu saya telah menemukan sebuah bata
merah peninggalan Sunan Bonang bersama Mbah Nurhadi di
sebuah bukit. Bata merah itu merupakan bukti peninggalan
Sunan Bonang saat adu jago dengan Dampo Awang. Manfaat
betu tersebut untuk menyembuhkan anak yang kesurupan.
Untuk mengobatai anak yang kesurupan, caranya dengan
mencelupkan batu merah itu ke dalam air dan airnya digunakan
untuk mandi. Sudah banyak anak yang kesurupan tersembuhkan
setelah mandi dengan air bekas celupan batu bata merah. Kini
batu bata tersebut saya rawat dengan baik dan dibalut dengan
kain putih. Imam Tohari, Jl. Gajahmada No 7 Desa Pantiharjo
Kec. Kaliori Kab. Rembang. (Posmo edisi 395, 29 November
2006:04).

Dalam contoh tersebut terdapat kata kesurupan yang merupakan
salah satu contoh register metafisika yang berbentuk kata.
(2) Dari yang saya dengar dan berdasarkan adat yang ada, sepertinya
Nila terkena guna-guna. Jadi apa pun yang dimilikinya
diberikan kepada lelaki Bangladesh itu termasuk harga dirinya.”
Terang Fadik sambil berpesan agar dalam menulis berita ini
tidak terlalu memojokkan posisi sang TKW (Liberty edisi 2338,
21 – 30 April 2008: 133).

Kata guna-guna di sini tidak ada hubungannya sama sekali
dengan kata guna. Guna-guna ini merupakan sejenis hipnotis dari
seseorang kepada orang lain.

(3) Bagi pembaca yang memiliki foto-foto penampakan, kirimkan
ke redaksi Liberty. Sertakan foto diri beserta alamat lengkap ke
alamat redaksi (Liberty 2338, 21 – 30 April 2008: 144).
Kata penampakan yang dipakai dalam register metafisika
memunculkan makna khas, yaitu penampakan makhluk halus.

2) Register Metafisika yang Berbentuk Frase
Contoh register metafisika yang berbentuk kata adalah uang
asmak, orang pintar, dan ajian jaran goyang. Kenyataan ini terlihat
dalam media massa cetak, sebagaimana dicontohkan berikut ini.

(4) Uang Asmak. Suatu sarana dengan rajah/azimah yang tertulis
pada uang kuno asli yang berkhasiat untuk mendatangkan rejeki
atau uang yang tidak disangka-sangka dari Allah dari segala
penjuru, tidak merugikan orang lain seperti dana ghaib, pesugihan
dan uang balik aman tanpa tumbal/sirik dan sebagainya. Semuanya
berjalan dengan Sunatullah diambil dari ilmu para wali cocok
sekali bagi yang terlilit hutang. Hidup akan berkecukupan, kaya
raya, halal, barokah, karomah. Insya Allah dompet Anda tidak akan
pernah kosong dengan uang. Bisa dibuat penarik pembeli/pelarisan
segala dagangan, bisnis, restoran, toko baik besar maupun kecil.
Pengganti mahar dengan niat shodaqoh. Biasa Rp 270.000 Khusus
tertulis pada uang Bung Karno atau Riyal Saudi Arabia mahar Rp
450.000 (Liberty edisi 2338, 11-30 April 2008).

Dalam data tersebut, pengiklan menggunakan register
metafisika uang asmak dengan memanfaatkan unsur agama yang
diyakini pembaca, yaitu dengan menggunakan register keagamaan
seperti sunatullah, insya Allah, dan dengan niat shodaqoh dengan
tujuan untuk mempengaruhi (mengelabui) hati pembaca agar membeli
produknya.

(5) Sutopo nyamperin gadis ayu itu. Saat dia berhasil mendekati,
keanehan terjadi. Tiba-tiba bulu kuduknya merinding. Mulutnya
tak bisa digerakkan. Padahal wajah wanita itu tak menampakkan
raut yang menyeramkan. Tetap manis dan ayu. Untuk beberapa
lama Sutopo mematung. Sampai akhirnya wanita itu tersenyum.
Bibir sutopo pun bisa bergerak. Begitu Sutopo hendak mengucap
kata, keanehan terjadi lagi. Wanita itu lalu hilang secara
misterius. Tentu saja peristiwa itu membuat Sutopo ketakutan.
Akhirnya dia bertamya kepada “orang pintar”, kenalannya. Kata
orang pintar itu, wanita siluman itu penjelmaan dari buaya putih,
penguasa daerah itu (Seru, 21/I/09-22 Juli 2003:26-27).
Orang pintar yang dimaksudkan dalam contoh ini adalah
seorang cenayang atau dukun.

(6) AJIAN JARAN GOYANG PAMUNGKAS
Inilah piranti ilmu pelet/pengasihan tinggi yang sangat ampuh.
Bisa menjerat pujaan hati dan membuatnya bertekuk lutut dalam
waktu singkat. Buktikan, Anda akan surpise luar biasa. Mahar
….. Rp 1.000.000,00 (Majalah Misteri edisi 443, 20 Mei— 04
Juni 2008: 1)

Dalam data tersebut, pemasang iklan, dalam hal ini Padepokan
Jeng Asih Ratu Pembangkit Aura menggunakan register metafisika
ajian jaran goyang dengan memanfaatkan unsur sosial budaya
masyarakat pembaca yang secara psikologis ingin memiliki seorang
pendamping hidup yang sesuai dengan idaman, yakni agar sukses
dalam mendapatkannya hendaklah membeli dan menggunakan ajian
jarang goyang buatan Jeng Asih. Tentu hal ini tidak masuk akal.

3) Register Metafisika yang Berbentuk Kalimat
Meskipun dalam jumlah terbatas, ada juga regsister metafisika
yang berbentuk kalimat. Perhatikan contoh berikut.

(7) Salah satu penyakit yang tidak ada obatnya dan membuat
praktik paranormal laris luar biasa adalah penyakit cinta. Katakata
“Cinta ditolak dukun bertindak” memang bukan sekadar
slogan biasa. Ya solusi altenatif memang jadi pilihan terakhir
kala cinta dikhianati atau ditolak mentah-mentah (Liberty, 2338,
21 – 30 April 2008: 134).

4) Register Metafisika yang Berbentuk Wacana
Adanya register metafisika yang berbentuk wacana dapat
diketahui dari keberadaan wacana yang mengandung topik tentang
kehidupan metafisika. Misalnya adalah wacana berikut ini.

(8) Perjalanan hidup Kristina dan pasangannya, terus akan
mengalami hal-hal buruk yang tak terduga. Bahkan cepat atau
lambat keluaraga yang mereka bina sejak setahun lalu itu akan
berakhir dengan perceraian. Pertautan shio, elemen, dan weton
mereka , mengindikasikan hal itu. Kristina yang lahir pada 8
Mei 1976, adalaha warga shio naga api + tanah. Bila lahir
sebelum pukul 6 sore wetonnya Sabtu Pon. Bila di atas pukul
itu, Minggu Wage. Orang bersio naga dengan elemen itu,
biasanya bersifat baik, namun keras hati. Ia juga selalu menuruti
kemauan sendiri, yang akhirnya membuatnya mengalami
kesusahan. Sementara AlAmin, suaminya, yang lahir pada 28
Maret 1972 adalah warga shio tikus air + air. Wetonnya Selasa
Legi bila lahir sebelum pukul 6 sore dan Rabu Pahing bila lahir
lewat jam itu. Warga shio yang diikuti elemen seperti itu
biasanya bersifat ceroboh dan tidak gampang menerima
pendapat orang lain. Bila ditautkan, warga shio naga dan ular,
adalah pasangan yang ideal. Namun pertautan antara elemen –
elemen yang mengikutinya menimbulkan dampak buruk.
“Elemen tahun keduanya, api dan air, menyebabkan si istri
selalu kalah seperti halnya api padam oleh air,” kata Suhu
Yusuf Bingo Tanuwijaya. Adapun pertemuan dua elemen shio,
tanah dan air, membuat hidup menjadi baik tapi terancam
musibah tiba-tiba. Seperti halnya tanah yang longsor terguyur
air. “Intinya, harus selalu hati-hati dalam kehidupan. Sebab
kalau tidak akan mendapatkan musibah besar ((Liberty 2338, 21
– 30 April 2008:5).

(9) PUASA MUTIH 3/7 HARI (TERAKHIR PATI GENI)
Adapun syarat pesugihan usaha, adalah semua pengusaha dari
agama apa pun yang berjiwa sosial. Uborampe kamar khusus
ritual keuntungan pesugihan ini adalah antara lain, terbebas dari
syirik dan tumbal berkhodamkan puluhan ribu juta malaikat
pembagi rizki, menyedot ribuan pembeli, pelanggan, akses,
rekan bisnis bahkan puluhan ribu manusia, mengegolkan
berbagai transaksi mulai dari bisnis sampai dengan pencalonan
bupati, walikota, gubernur, dan presiden. Tidak menyedot rizki
dari anak cucunya, penduduk sekitar dari radius 1 km memutar
ikut merasakan kelancaran rizki.

Keterangan:
Selama puasa habis salat 5 waktu salawat barokah dibaca 1000 x
Sesudah salat hajat 2 rakaat dibaca 4444 x. Untuk hari terakhir
malamnya ditambah membaca surat Fatihah 1500x. Minyak Ruh
Misik, Maniba Salwa dioleskan pada uang yang digunakan untuk
bibit. Kemudian uang tadi dibungkus dengan kain mori setelah itu
minyak Sulaiman al-Yamani dan Buhur Al Udud dibakar untuk
menguapi uang tersebut.
Untuk penggunaan :
Baca doa salawat barokah 11 x
Kemudian : “Hai uang, panggilkan semua teman-temanmu di
seluruh penjuru untuk menjadi anakmu”. Biasanya
setelah diperintah dalam seharian akan terjadi hal-hal
yang sangat mengagumkan, diluar nalar, uang jutaan
rupiah berdatangan melalui berbagai macam sebab,
ada yang kedatangan ribuan pembeli, pasien, tamu,
rekanan bisnis, dan lain-lain.
Amalan ini dari Majelis Ta’lim Wadz Dzikr Subulus Salam;
didapat dari Yahi Hamid Pasuruan tanpa mengurangi syarat-syarat
dan rukun di dalam tata sara ritualnya.
Jenis uang bibit dari Sanad Yahi Hamid Pasuruan ini sungguh
sangat dahsyat sekali perubahan perekonomian bagi si
pemakainya. Bahkan kedahsyatannya diakui oleh para tokoh
spiritualis melebihi segala pesugihan mulai dari pesugihan Buto
Ijo, gendruwo, wewe gombel, tuyul dan segala jenis ngipri.
Kelebihan lainnya adalah khodamnya dari jenis ilmu putih dan
tidak bertumbal sehingga tidak memerlukan pengorbanan nyawa
anak buah, tetangga, anak kandung, maupun keluarga (tanpa
risiko).
Pengalaman pertama saya mencoba mengamalkan kunci ini,
ketika saya benar-benar butuh uang untuk biaya mengkuliahkan
adik di perguruan tinggi dan untuk memenuhi kebutuhan –
kebutuhan keluarga yang lain.
Biaya keseluruhan pada waktu itu yang dibutuhkan hampir 18
juta. Kemudian saya salat malam selama 3 hari berturut-turut
sambil membaca kunci pesugihan Islam dan membaca salawat
nariyah 11x (INGAT TIDAK RATUSAN). Pada hari keempatnya
sekitar pukul 9 pagi ada seseorang yang berpakaian baju koko
putih memberikan pada saya bahwa dia suruhan dari seseorang
untuk memberikan sebungkus plastik tadi kepada saya, kemudian
dia permisi keluar, sebentar saja dia sudah hilang bagai ditelan
bumi. Mulai saat itulah saya mulai percaya terhadap keampuhan
dan kedahsyatan amalan ‘Maqom Tajrid” ini (Liberty edisi 2338,
21 – 30 April 2008: 128).

(10) Sudah hampir 3 tahun ini saya gila togel. Tak terbilang banyaknya
tempat yang saya singgahi, sekedar untuk mendapatkan ilham
atau wangsit nomor yang tepat.ya sebagai pecandu togel, saya
memang bermimpi dapat angka yang sip, pasang banyak dan jadi
kaya raya karenanya. Tapi sejauh ini saya tak pernah berhasil.
Nomor yang saya pasang selalu meleset. Sampai suatu hari, saya
disarankan untuk mendapatkan BATU PUTER MIMPI dari
paranormal top. Namanya BOS EDDY. Konon dengan batu ini
saya pasti mendapat nomor paling sip, hanya dengan meletakkan
batu itu di bawah bantal. Benar, setelah mendapatkan BATU
PUTER MIMPI, suatu malam saya memang seperti memperoleh
ilham. Sepertinya dalam mimpi itu muncul bayangan orang tua
yang memberi saya secarik kertas dengan angka 454, begitu saya
pasang, angka itu benar-benar keluar. Tembus tiga angka
sekaligus. Wagiman Santos-Girilaya, Surabaya (Majalah Liberty
edisi 2338, 21 – 30 April 2008: Sampul Belakang).

b. Register Metafisika di Media Massa: Mencerdaskan atau
Membodohkan Pembaca?
Dilihat dari segi isinya, register metafisika cenderung
membodohkan pembaca. Hal Hal ini diketahui dari dua hal, yaitu yang
bersifat teoretis dan yang bersifat empiris. Secara teoretis, register
metafisika yang tersaji di media massa pada umumnya tidak rasional;
artinya tidak logis dan tidak analitis. Dengan ketiadaan penalaran yang
logis dan analitis, seorang pembaca dalam mencapai harapan dan citacitanya
dikondisikan untuk mengambil jalan pintas. Hal ini akan
menyebabkan pembaca bersikap malas dan enggan bekerja keras,
apalagi bekerja cerdas. Kenyataan itu dapat diketahui dari contohcontoh
yang sudah tersebutkan dalam subbab sebelum ini. Misalnya
pada contoh (4) tentang uang asmak, benarkah dapat berkhasiat untuk
mendatangkan rejeki atau uang yang tidak disangka-sangka?

Adapun secara empiris, dapat diketahui bahwa ternyata
informasi metafisis yang disajikan dalam media massa tidak terbukti
kebenarannya. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya surat yang berisi
komplin terhadap pemasang iklan, yang dilayangkan kepada redaksi
media massa yang memasang iklan metafisika.

(11) BUAT PERGURUAN MACAN SEMESTA DAN INTI RAGA
Apakah perguruan macan semesta itu, masih ada apa telah tutup,
karena saya pernah mengirimkan wesel kepadanya untuk
mendapatkan “Ilmu Keajaiban Daya Sejati” di Solo. Begitu juga
dengan perguruan Inti Raga di Surabaya, untuk mendapatkan
“Ilmu Gelang Bahu Aji Lembu Sewu”.
Yang menjadi masalah adalah, sampai sekarang saya belum
pernah mendapatkan kiriman dari kedua perguruan tersebut.
Tepatnya sudah lebih dari sebulan kirimannya belum juga datang.
Kemudian tolong Misteri juga turut meneliti atau bertindak tegas
untuk menolak iklan dari tiap pemasang yang tak sanggup atau
mampu untuk memenuhi pesanan dari peminatnya. Maksudnya
agar para pembaca Misteri tidak kecewa. Sebab kebanyakan
pembaca Misteri juga ingin mempelajari ilmu dari jarak jauh.
Rosmadi; Jl. Srijaya KM 5/12, LR. Panca karya no. 638 RT 13
RW 04 Palembang 30153 (Misteri 305, 5-19 Juli 2002: 20)

(12) KHUSUS BUAT SDR. AGUS SUHANDA
Assalamualaikum wr. wb. Saya adalah salah satu pembaca
setiamu. Saya mau menagih janji kepada Sdr. Agus Suhanda di
Jambi. Saya membaca iklan yang Anda pasang di majalah Misteri
edisi 293 tentang pengajaran tertulis ilmu kesaktian. Saya telah
mentransfer uang sebesar Rp 152.500,00 ke rekening Anda di
Bank BNI Januari lalu guna mendapatkan ilmu yang Anda
iklankan, untuk paket 1 (A) dan paket 2. Tapi sampai sekarang
saya belum menerima paketnya.

Saya sudah mengirim surat dua kali dan surat yang terakhir
saya sertakan bukti asli transfernya. Saya memberikan alamat
sekolah supaya paketnya dikirim kesana, kalau memang tidak
bisa kirimkan saja paketnya ke alamat rumah saya dan kalau
masih tidak bisa juga tolong kembalikan uang saya karena di
iklan dikatakan apabila pesanan terlambat atau tidak sampai
mahar diganti penuh dan semoga Anda tidak mengumbar janji.
Setio Purbo; Jl. Letnan Kusni RT 03 RW IV Kel. Bancar, Kec.
Purbalingga Jawa Tengah 53316 (Misteri 305, 5-19 Juli 2002
hlm. 21).

(13) PENGURANGAN HALAMAN IKLAN
Saya ucapkan terima kasih atas hadiahnya, moga-moga
Misteri tambah okey. Tapi tolong dong halaman iklannya
dikurangi, agar para penggemar tidak bosan membaca iklan yang
penuh dengan janji-janji muluk. Saya rasa yang menyarankan
pengurangan iklan sudah banyak. Dulu memang tidak banyak
iklan, tetapi sekarang hampir tiap halaman diisi oleh iklan.
Risnarni; Desa Kw. Begumit Stabat, Sumut 20851 (Misteri 307,
5-19 Agustus 2002 hlm. 16)

(14) HATI-HATI, ADA YANG MENCATUT NAMA SAYA
Assalamualaikum wr. wb.
Sebelumnya saya mohon maaf pada Misteri dan orang-orang yang
telah menyurati ke alamat saya. Karena di majalah no. 304, edisi
20 Juni – 04 Juli 2002 pada rubrik Komunikasi Pembaca telah
termuat nama serta alamat lengkap saya. Kata-katanya antara lain,
mengenal ilmu joyo bromo, menghilangkan sengkolo,
terawangan, dan sebagainya. Perlu saya tandaskan, Semua itu
tidak benar. Yang perlu khalayak ketahui adalah, saya telah
kehilangan KTP dan berbagai surat-surat penting lainnya pada
tanggal 17-2-2002. Laporan polisi terlampir. Dengan begitu
berarti, ada orang yang telah menemukan KTP dan surat-surat
lain yang hilang, serta mencatut atau menyalahgunakan nama
saya. Bahkan lebih jauh lagi merusak nama baik saya. Anna
Marlina d.a Jl. A.Yani (Kel. Karang Rejo) Kec. BPP Tengah
No.30 RT002 RW 001 Balikpapan 76122 (Misteri 307, 5-19
Agustus 2002 hlm. 17).

(15) SURAT BUAT WIJAYA KUSUMA
Singkatnya, pada 20 Desember 2004, aku mengirimkan
sejumlah uang untuk mahar “Tasbih dan kantong ajaib”. Yang
kuharapkan adalah, barang yang kupesan tadi bisa mendapatkan
tuah atau sebagai sarana guna mewujudkan keinginan.Tapi
sayang, walau bukti resi pengiriman sudah kukirimkan melalui
surat, tetapi, harapan tinggal harapan! Benda itu belum juga
sampai di tanganku. Rudi Susilo Ds. Pasirsari RT 04/09 No. 42
Batang – Jawa Tengah 51213 (Misteri 371, 1 –19 April 2005 hlm.
17).

(16 ) MAHAR SUDAH DIKIRIM, GUS SARDI BELUM KIRIM
BARANG
Pada tanggal 18-10-2006 saya mentransfer uang Rp
100.000,- dan mengirim bukti transfer kepada Gus Sardi yang
pasang iklan “kotak penyedot kerejekian” alamat Jl. Kenar No. 1
kotak pos 17(P) YKMJ, Yogyakarta 55165. lalu saya telepon ke
HP: 081392243704 sampai lima kali dijawab mesin : Pesanan
Anda tidak dapat masuk dan sebagainya”. Lalu saya sadar, bahwa
saya telah tertipu, karena hingga sekarang saya belum menerima
barang tersebut. No resi pengiriman via wesel pos terlampir.
Beginilah nasib orang miskin, “Sudah jatuh tertimpa tangga
pula”. Saya sudah di PHK dari pekerjaan, kena tipu pula. Padahal
saya sangat mengharapkan iklan tersebut dapat mewujudkan citacita
saya untuk memperoleh modal untuk membuka usaha sendiri,
ternyata hanya mimpi. Inilah pengalaman pahit saya, semoga
pembaca lebih hati-hati dan waspada agar tidak mudah tergiur
dengan iklan-iklan yang menjanjikan, sebelum Anda benar-benar
mengecek kebenarannya. Rudi Sarwono Jl. KH. Wahid Hasyim
V/21A, Lumajang 67311 Jawa Timur, Telepon 0334-891531
(Liberty Edisi, edisi 2289, 11-20 Desember 2006 hlm. 22-23).

5. Penutup
a. Simpulan
Dengan berdasar pada pembahasan dalam makalah ini, dapat
disimpulkan bahwa pemakaian register metafisika di media massa
cenderung membodohkan pembaca. Hal ini diketahui dari dua hal,
yaitu yang bersifat teoretis dan yang bersifat empiris. Secara teoretis,
register metafisika yang tersaji di media massa pada umumnya keluar
dari kaidah rasional; artinya tidak logis dan tidak analitis. Dengan
ketiadaan penalaran yang logis dan analitis, seorang pembaca dalam
mencapai harapan dan cita-citanya dikondisikan untuk mengambil jalan
pintas. Hal ini akan menyebabkan pembaca bersikap malas dan enggan
bekerja keras, apalagi bekerja cerdas. Adapun secara empiris, dapat
diketahui bahwa ternyata informasi metafisis yang disajikan dalam
media massa tidak terbukti kebenarannya. Hal ini dapat diketahui dari
banyaknya surat yang berisi ketidakpuasan terhadap pemasang iklan,
yang dilayangkan kepada redaksi media massa yang memasang iklan
metafisika.

b. Saran
Dari simpulan tersebut, disarankan pertama, kepada para
pemirsa atau pembaca agar berhati-hati di dalam membaca pelbagai
informasi yang berbau metafisika dalam media massa. Kedua, kepada
redaksi media massa disarankan agar lebih selektif dalam menerima
pemesanan iklan dari para pemasang iklan agar tidak merugikan para
pembaca. Ketiga, kepada para aparat penegak hukum disarankan,
hendaknya tidak segan-segan menindak para oknum yang terbukti telah
menipu para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
Blundel, Nigel. 2001. Misteri-misteri Terbesar di Dunia. Terjemahan
Soewono Hadsoemato dari judul asli The World’s Greatest
Mysteries. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Chaer, Abdul dan Agustina. 1995. Sosiolinguistik Perkenalan Awal.
Jakarta: Rineka Cipta.
Djojosuroto, Kinayati dan Sumaryati, M.L.A. 2000. Prinsip-prinsip
Dasar Penelitian Bahasa dan Sastra. Bandung: Nuansa.
Holmes, Janet. 1992. An Introduction to Sociolingistic. London:
Longman.
Rapar, Jan Hendrik. 2005. Pengantar Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.
Ricards, Jack C. 1985. Longman Dictionary of Aplied Linguistics.
England: Longman.
Risji. 2008. “Cerdas Secara Emosional” http://my.opera.com/
Semutmerah/blog/2008/04/22/cerdas-secara-emosional.
Sulaiman, Umar. 2005. Misteri Alam Jin dan Setan. Terjemahan Abdul
Muid Daman. Semarang: Pustaka Nun.
Sumarsono dan Paina Partana. 2002. Sosiolinguistik. Yogyakarta:
Sabda dan Pustaka Pelajar.
Suhardi, Basuki, dkk. 1995. Teori dan Metode Sosiolinguistik I.
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,
Departemen Pendikan dan Kebudayaan.
Syafii, Agus. 2008. “Mengelola Kecerdasan”. http://ogieurvil.
multiply.com/recipes/ item/18 [Diunduh 19 September 2008].
Turmudhi, Audith M. 2003. “Membalik Paradigma Pendidikan“
Kedaulatan Rakyat, 10 Juni 2003.
Wardhaugh, Ronald. 1988. An Introduction to Sosiolinguistics. New
York: Basil Blackwell Ltd.
Wikipedia. 2008. Metafisika. http://id.wikipedia.org/wiki/Metafisika.
[Diunduh 19 September 2008].

RIWAYAT HIDUP SINGKAT
a. Nama : Imam Baehaqie, S.Pd., M.Hum.
b. Tempat, Tanggal Lahir : Kendal, 17 Februari 1975
c. Riwayat Pendidikan :
(1) Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP
Semarang tahun 1999
(2) Magister Humaniora Program Studi Linguistik UGM
Yogyakarta tahun 2002
d. Daftar Publikasi
(1) Peran Bahasa dalam Politik (Artikel dalam Majalah Kompas
Mahasiswa Nomor 59 Tahun XX 1997)
(2) Kata Serapan dari Bahasa Arab dalam Teks UUD 1945
(Tabloid Nuansa edisi 84 Tahun VIII/1997)
(3) Eufemisme Pribadi dan Budaya Hipokrisi (Artikel dalam
Majalah Diorama edisi Perdana, 1998)
(4) Keefektifan Metode Langsung dalam Pengajaran Bahasa
Indonesia untuk Siswa Asing di Wisma Bahasa Yogyakarta
(Skripsi Sarjana Pendidikan IKIP Semarang, 1999)
(5) Rekayasa Bahasa dan Penyamaran Fakta dalam Kehidupan
Masyarakat (Makalah, Dibentangkan dalam Seminar Nasional
di Universitas Negeri Semarang, 2000)
(6) Kekuatan di Balik Tuturan Tanya (Artikel dalam Kompas
Mahasiswa edisi 74, Juni 2005)
(7) Membangun(-kan) Motivasi Penulisan Artikel: Analogisasi
Bebas pada Kisah Kelahiran Bayi (Makalah, Disajikan dalam
Seminar Nasional dalam Rangka Pertemuan Ilmiah Bahasa
dan Sastra Indonesia (PIBSI) XXVII di Yogyakarta, 27-28
September 2005)
(8) Pemakaian Register Ketuhanan dalam Media Cetak
Bernuansa Islam: Kajian Sosiopragmatik (Ketua Penelitian,
2006)
(9) Jargon Manyarakat Nelayan Etnik Jawa di Pesisir Rembang:
Kajian Sosiokultural (Anggota Penelitian, 2006)
(10) Jadi Penulis Saja! (Artikel dalam Pijar Indonesia Edisi 3, Juni
2006)
(11) Register Seksualitas dalam Media Massa Cetak: Kajian
Sosiolinguistik (Ketua Penelitian, 2007)
(12) Pelaksanaan Otonomi Pendidikan melalui Peningkatan
Kapasitas Dinas Pendidikan (Anggota Penelitian, 2007)
(13) Implementasi KTSP di SMA Rifaiyah Rowosari Kabupaten
Kendal (Makalah Pengabdian, Disampaikan dalam In House
Training di SMA Rifaiyah Rowosari Kabupaten Kabupaten
Kendal, 17 April 2007)
(14) Pemelajaran Kesantunan Konstruktif: Sebuah Upaya
Merekonstruksi Akhlak Bangsa melalui Pendidikan Bahasa
(Makalah Disampaikan dalam Seminar Nasional di
Universitas Negeri Semarang, 23 Mei 2008)
(15) Register Ketuhanan dalam Media Cetak Berbahasa
Indonesia: Kajian Sosiopragmatik (Makalah disajikan dalam
Seminar Nasional dalam Rangka Pertemuan Ilmiah Bahasa
dan Sastra Indonesia (PIBSI) XXVII di Yogyakarta, 24-26
Agustus 2008)

Semarang, 9 September 2008
Imam Baehaqie

Imam Baehaqie, S.Pd., M.Hum.
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang

Makalah ini disampaikan pada Kongres Internasional IX Bahasa Indonesia di Jakarta, 28 Oktober – 1 November 2008

26 Tanggapan

  1. nice artikel…
    thanks ya atas infonya….
    sangat bermanfaat…

  2. Assalamualikum warahmatullahi wabarakatuh

    Salam kenal dari saya, semoga blog saya yang pertama yang berbayar ini bisa menambah khasanah pemikiran dan wawasan ke-Islam-an kita semua terutama tentang salawat nabi yang sekarang sedangjadi bahasan dalam blog saya

    Dan selamat hari raya Idul Adha 1429 H
    Semoga Allah Memberkahi kita semua

    Amin

  3. Salam kenal dari saya, terima kasih makalah anda telah meluaskan pemahaman saya terhadap islam

  4. Terima kasih. Saya senanh ada yang berkomentar pad artikel saya.

  5. Terima kasih. Saya senang ada yang berkomentar pada artikel saya.

  6. Kpd Yayasan macan semesta,kok barangnya blm dikirim,berarti saya jg menjd k0rban nic,pdhl bukti transfer saya kirim kilat khusus,n katanya barangnya juga mau titipan kilat,tp nyatanya apa,NOMOR TELEPON MACANsemesta 085995384999,Juga tdk bs dhub. N0m0r satunya disms gk dbls,ditelp0n gak diangkat,dmikian untk mjd perhatian bg pembaca yg lain.Agar lebih hati2.Trims

  7. Mksh ats. . .Ifony. . .Ne bs wat plajarn qt smua y klo dukun mo krim barang dlu bru qt krim uang ato qt krim uang dkit aj unt DP ny. .

  8. Assalamu’alaikum Wr.Wb
    Kami sampaikan, bahwa tidak benar kalau Yayasan Macan Semesta tidak mengirimkan paket ke pemesan. Justru terkadang sebaliknya, yaitu: Paket sdh dikirimkan tapi dikembalikan lagi oleh jasa paket (jne / pos) ke tempat kami. Disebabkan: 1. Rumah kosong, 2. Nama tidak dikenal, 3. Alamat tidak lengkap, dll. Oleh sebab itu, jika memang berminat pesan ke Yayasan Macan Semesta, harap sertakan alamat yang selengkap-lengkapnya. Dan bagi yang merasa paketnya belum diterima, mohon kiranya untuk menghubungi kami untuk pengecekan data lebih lanjut. Terima kasih atas perhatiannya.
    Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

    Yayasan Macan Semesta – Solo

  9. doling
    quadrilles
    snapshot
    earthquake prediction december 2008 earth
    unmutated
    myliobatid
    cocowort
    nonlawyer
    actinocarpous
    federal government individual grants

  10. Привки всем!!!

  11. Привет

  12. PROPECIA

  13. prodvigeniye

  14. Hello.
    Looking for af25.
    Bye.

  15. объявления загородная недвижимость СПб

  16. Рега пега

  17. package online cytotec UK canadian pharmacy online

  18. Вот здесь

    Вот собственно хочу узнать кто что думает

  19. drugs similar to cipro 500mg Australia

  20. ZITHROMAX

Tinggalkan Balasan ke Plangogeogs Batalkan balasan